MOJOKERTO (SI) – Perayaan Tahun Baru Imlek 2562 diperingati meriah di Kota Mojokerto, kemarin. Rombongan Barongsai yang mengelilingi kota bersama sejumlah kesenian lokal itu membagikan angpao kepada masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui.
Perayaan Imlek tahun ini tampak berbeda dengan perayaan tahun- tahun sebelumnya, yang hanya digelar di lingkungan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Sian Kiong,di Jalan Residen Pamuji. Perayaan itu disajikan dengan sajian kesenian khas negeri China, Barongsai yang diarak melintasi Jalan Letkol Sumarjo,A Yani,Majapahit, Bhayangkara dan Jalan PB Sudirman. Sejumlah kesenian lokal juga ditampilkan. Di antaranya, Reog Ponorogo,Pagar Nusa,Rebana,dan Terbang Jidor.Suasana Imlek menjadi perpaduan budaya antara umat Konghucu dengan Muslim.
Di sepanjang jalan,rombongan Barongsai itu membagikan angpao kepada sejumlah pelayan toko dan masyarakat. Kontan, rombongan ini sempat membuat macet jalan raya yang dilewati.Apalagi,banyak pelayanan toko yang berebut angpao dan ikut memadati jalanan. Gde Sidarta,Ketua Panitia Peringatan Imlek yang berpusat di TITD Hok Sian Kiong mengungkapkan, perayaan kali ini memang sengaja dibuat berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, dengan tema ”Bersama dalam Kebhinekaan”, ia merangkul sejumlah kesenian lokal. ”Ini juga menjadi pemersatu antarbudaya,” terang Sidarta.
Tak hanya menampilkan seni dan budaya masing-masing, perayaan Imlek itu juga dibarengi dengan doa bersama lintas agama di TITD Hok Sian Kiong.Menurut Sidarta, doa bersama itu untuk keselamatan semua umat manusia. Salah satu pengurus GP Ansor Kota Mojokerto Isnaini menuturkan, diiukutkannya sejumlah kesenian khas umat Muslim itu merupakan bentuk solidaritas.
Terutama, bertujuan melanjutkan perjuangan dan pemikiran Gus Dur sebagi bapak pluraslisme dan guru bangsa. ”Ini sebagai bentuk jika umat muslim sangat menghormati lintas iman,”terang Isnaini.
Seputar Indonesia, 14 Feb 2010
Perayaan Imlek tahun ini tampak berbeda dengan perayaan tahun- tahun sebelumnya, yang hanya digelar di lingkungan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Sian Kiong,di Jalan Residen Pamuji. Perayaan itu disajikan dengan sajian kesenian khas negeri China, Barongsai yang diarak melintasi Jalan Letkol Sumarjo,A Yani,Majapahit, Bhayangkara dan Jalan PB Sudirman. Sejumlah kesenian lokal juga ditampilkan. Di antaranya, Reog Ponorogo,Pagar Nusa,Rebana,dan Terbang Jidor.Suasana Imlek menjadi perpaduan budaya antara umat Konghucu dengan Muslim.
Di sepanjang jalan,rombongan Barongsai itu membagikan angpao kepada sejumlah pelayan toko dan masyarakat. Kontan, rombongan ini sempat membuat macet jalan raya yang dilewati.Apalagi,banyak pelayanan toko yang berebut angpao dan ikut memadati jalanan. Gde Sidarta,Ketua Panitia Peringatan Imlek yang berpusat di TITD Hok Sian Kiong mengungkapkan, perayaan kali ini memang sengaja dibuat berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, dengan tema ”Bersama dalam Kebhinekaan”, ia merangkul sejumlah kesenian lokal. ”Ini juga menjadi pemersatu antarbudaya,” terang Sidarta.
Tak hanya menampilkan seni dan budaya masing-masing, perayaan Imlek itu juga dibarengi dengan doa bersama lintas agama di TITD Hok Sian Kiong.Menurut Sidarta, doa bersama itu untuk keselamatan semua umat manusia. Salah satu pengurus GP Ansor Kota Mojokerto Isnaini menuturkan, diiukutkannya sejumlah kesenian khas umat Muslim itu merupakan bentuk solidaritas.
Terutama, bertujuan melanjutkan perjuangan dan pemikiran Gus Dur sebagi bapak pluraslisme dan guru bangsa. ”Ini sebagai bentuk jika umat muslim sangat menghormati lintas iman,”terang Isnaini.
Seputar Indonesia, 14 Feb 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....