WONOGIRI-Grup reog Kabupaten Wonogiri, yang tampil pada festival reog nasional di alun-alun Ponorogo Jatim belum lama ini, meraih juara kedua nasional. YMT Kabag Humas Pemkab Wonogiri, Drs Mulyanto, Rabu (25/2) kemarin mengatakan, juara pertama dimenangkan grup reog Gajah Menggolo dari Kecamatan Ponorogo Kota, dan juara tiga direbut reog Surabaya. Juara harapan I dan II dimenangkan oleh grup reog dari Universitas Muhamadiyah Ponorogo dan Universitas Jember Jatim.
Sebanyak 42 grup reog dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti festival tingkat nasional 2004 yang digelar bersamaan dengan tradisi garebeg Sura 1937 Tahun Wawu atau 1 Muharam 1425 H itu. Grup-grup reog itu antara lain datang dari Lampung, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Wonogiri Jateng, Surabaya, Jember, dan tuan rumah Ponorogo.
Dalam festival itu, tim reog Wonogiri dipimpin Kasub Dinas Pariwisata Sentot Sujarwoko SH. Pada tahun lalu, reog Wonogiri yang diwakili Singo Giri, mampu meraih juara pertama.
Karena itu, kalau tahun ini masih menyabet gelar juara kedua, hal itu dinilai sebagai upaya untuk tetap menunjukkan prestasinya di kancah persaingan kesenian tradisional yang makin ketat, terlebih ketika harus bersaing dengan tuan rumah Ponorogo, yang memang merupakan daerah cikal bakalnya kesenian tersebut. Saat tampil di arena festival nasional itu, Reog Wonogiri menampilkan peraga tari terdiri atas satu pemeran Prabu Klonosewandono, dua penari Bujangganong, dua pembarong dhadhak merak, sepasang warok sepuh, dan 10 warok muda. Dilengkapi pula dengan delapan penari jathilan, jarang kepang, dan seniman pengrawit pendukungnya. Bupati H Begug Poernomosidi SH berkenan menyaksikan langsung penampilan Reog Kabupaten Wonogiri pada festival tersebut.(P27-41)
Sebanyak 42 grup reog dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti festival tingkat nasional 2004 yang digelar bersamaan dengan tradisi garebeg Sura 1937 Tahun Wawu atau 1 Muharam 1425 H itu. Grup-grup reog itu antara lain datang dari Lampung, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Wonogiri Jateng, Surabaya, Jember, dan tuan rumah Ponorogo.
Dalam festival itu, tim reog Wonogiri dipimpin Kasub Dinas Pariwisata Sentot Sujarwoko SH. Pada tahun lalu, reog Wonogiri yang diwakili Singo Giri, mampu meraih juara pertama.
Karena itu, kalau tahun ini masih menyabet gelar juara kedua, hal itu dinilai sebagai upaya untuk tetap menunjukkan prestasinya di kancah persaingan kesenian tradisional yang makin ketat, terlebih ketika harus bersaing dengan tuan rumah Ponorogo, yang memang merupakan daerah cikal bakalnya kesenian tersebut. Saat tampil di arena festival nasional itu, Reog Wonogiri menampilkan peraga tari terdiri atas satu pemeran Prabu Klonosewandono, dua penari Bujangganong, dua pembarong dhadhak merak, sepasang warok sepuh, dan 10 warok muda. Dilengkapi pula dengan delapan penari jathilan, jarang kepang, dan seniman pengrawit pendukungnya. Bupati H Begug Poernomosidi SH berkenan menyaksikan langsung penampilan Reog Kabupaten Wonogiri pada festival tersebut.(P27-41)
Suara Merdeka, 26 februari 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....