Lubuk Pakam- Badan Sosialisasi Nasional (BSN) Deli Serdang menggelar Imlek bersama sebagai implementasi, sosialisasi arti dan hakekat Bhinneka Tunggal Ika. Selama ini Imlek dirayakan etnis Tionghoa, namun dengan hadirnya BSN maka akan dijadikan milik bersama dan siapapun boleh merayakannya.
Demikian ditegaskan Ketua BSN Deli Serdang Ustadz Kumpul Siagian, Rabu (30/1) usai mengadakan rapat panitia Imlek yang rencananya dilaksanakan 23 Pebruari mendatang bersama lintas seni budaya bangsa.
Bersama Ketua BSN, Ketua Panitia Imlek Muin SH mengatakan Imlek merupakan pergantian musim yaitu musim salju ke musim semi. Datangnya musim semi membuat warga bergembira karena musim tanam segera tiba.
Mengingat kebiasaan nenek moyang tersebut, bila musim tanam tiba seluruh warga mengadakan pesta seni dan budaya. Tema Imlek bersama kali ini adalah “Bersatu Dalam Kebhinnekaan” yang bertujuan mensejahterakan harkat dan martabat seluruh etnis yang ada di Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
Sejak orde baru, seluruh kegiatan dan aktivitas seni dan budaya etnis Tionghoa “terendam” sehingga tidak tampil. Perayaan yang akan dilaksanakan di Kompolek Yayasan Sosial Dharma Bakti Jalan Bidan Bakaran Batu Lubuk Pakam akan dihadiri ribuan orang.
Direncanakan, pagelaran lintas budaya akan menampilkan reog ponorogo dari Jawa, tarian etnis Tamil, tari perang dari Nias, Sigale-gale dari Batak Toba, Topeng-Toping dari Simalungun, Gundala-Gundala dari Karo dan Barongsai dari etnis Tionghoa.
Sementara untuk seminar nasional akan dilaksanakan di Aula Medistra Lubuk Pakam pada 12 Maret. Seminar nasional dilaksanakan berdasarkan timbulnya salah penafsiran masyarakat terhadap hakekat dan makna otonomi daerah setelah keluarnya undang-undang Otda.
Ketua Pelaksana BSN Pusat DR Jon Piter MKes yang hadir dalam acara tersebut mengatakan acara Imlek bersama dan seminar nasional bertujuan menghidupkan kembali marwah Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara RI.
Kegiatan BSN ada 4 yakni visualisasi seni dan budaya, pengawasan misi dan visi penyelenggara negara, pemetaan masyarakat dan daerah serta media informasi, maka salah satu acara dalam seminar adalah bedah visi dan misi calon Gubsu. Hadir dalam rapat tersebut, Sekretaris Panitia Arif Fadillah MS, Sekretaris BSN Drs Janter Sirait, Ketua Dewan Riset Diar Sinurat SE, Humas Benharten Sinaga, Drs Corry Aritoinang dan Drs Dermawan Purba MSi.
Harian Sinar Indonesia Baru, 2 Feb 2008
Demikian ditegaskan Ketua BSN Deli Serdang Ustadz Kumpul Siagian, Rabu (30/1) usai mengadakan rapat panitia Imlek yang rencananya dilaksanakan 23 Pebruari mendatang bersama lintas seni budaya bangsa.
Bersama Ketua BSN, Ketua Panitia Imlek Muin SH mengatakan Imlek merupakan pergantian musim yaitu musim salju ke musim semi. Datangnya musim semi membuat warga bergembira karena musim tanam segera tiba.
Mengingat kebiasaan nenek moyang tersebut, bila musim tanam tiba seluruh warga mengadakan pesta seni dan budaya. Tema Imlek bersama kali ini adalah “Bersatu Dalam Kebhinnekaan” yang bertujuan mensejahterakan harkat dan martabat seluruh etnis yang ada di Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
Sejak orde baru, seluruh kegiatan dan aktivitas seni dan budaya etnis Tionghoa “terendam” sehingga tidak tampil. Perayaan yang akan dilaksanakan di Kompolek Yayasan Sosial Dharma Bakti Jalan Bidan Bakaran Batu Lubuk Pakam akan dihadiri ribuan orang.
Direncanakan, pagelaran lintas budaya akan menampilkan reog ponorogo dari Jawa, tarian etnis Tamil, tari perang dari Nias, Sigale-gale dari Batak Toba, Topeng-Toping dari Simalungun, Gundala-Gundala dari Karo dan Barongsai dari etnis Tionghoa.
Sementara untuk seminar nasional akan dilaksanakan di Aula Medistra Lubuk Pakam pada 12 Maret. Seminar nasional dilaksanakan berdasarkan timbulnya salah penafsiran masyarakat terhadap hakekat dan makna otonomi daerah setelah keluarnya undang-undang Otda.
Ketua Pelaksana BSN Pusat DR Jon Piter MKes yang hadir dalam acara tersebut mengatakan acara Imlek bersama dan seminar nasional bertujuan menghidupkan kembali marwah Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara RI.
Kegiatan BSN ada 4 yakni visualisasi seni dan budaya, pengawasan misi dan visi penyelenggara negara, pemetaan masyarakat dan daerah serta media informasi, maka salah satu acara dalam seminar adalah bedah visi dan misi calon Gubsu. Hadir dalam rapat tersebut, Sekretaris Panitia Arif Fadillah MS, Sekretaris BSN Drs Janter Sirait, Ketua Dewan Riset Diar Sinurat SE, Humas Benharten Sinaga, Drs Corry Aritoinang dan Drs Dermawan Purba MSi.
Harian Sinar Indonesia Baru, 2 Feb 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....