• Reog Dan Kuda Lumping Bakal Tampil Di Hotel

    Sudah saatnya seniman Reog Ponorogo dan kuda lumping di Kota Batu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk tampil secara rutin di hotel,-hotel dan tempat rekreasi di kota wisata itu.

    Hal ini terungkap dalam dialog seniman kuda lumping dan Reog dengan Wali Kota Batu H Eddy Rumpoko di Sanggar Wahyu Budoyo, Minggu (19/1) kemarin. hadir juga dalam dialog itu, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Syamsul Huda dan Kabag Humas dan Protokol Eko Suhartono.

    Menurut para seniman, selama ini seni kuda lumping dan reog dari Kota Batu sering diundang tampil diberbagai daerah di luar Kota Batu dalam berbagai penampilan dan selalu diapresiasi masyarakat dengan baik. Namun di Kota Batu, mereka belum mendapat kesempatan tampil di hotel. Padahal hotel-hotel yang ada di Kota Batu menjadi salah satu tempat istirahat wistawan.

    “Karena itu kami mengusulkan agar seniman kuda lumping dan reog yang ada di Kota Batu diberi kesempatan tampil di hotel-hotel pada setiap minggu,” kata Agus Susanto, salah seorang tokoh pemuda Batu.

    Sehingga lanjut Agus, daya pikat untuk para wisatawan yang berkunjung ke Batu semakin tinggi. Selain untuk melestarikan seni budaya, juga meningkatkan daya kreasi seniman. Seniman kuda lumping dan reog perlu diberi kesempatan tampil sekaligus untuk memperkuat citra Kota Batu sebagai kota tujuan wisata di Jawa Timur.

    Para seniman juga meminta bantuan baju kaos untuk seni kuda lumping dan reog dari Pemkot Batu. Dengan seragam kaos yang diberikan, penampilan mereka akan semakin menarik.

    Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Syamsul Huda mengatakan, aspirasi para seniman itu didengarnya. “Dalam waktu tak lama lagi, kami memastikan segera mengundang para seniman untuk berdialog dan menyusun rencana bersama untuk Kota Batu,” terang mantan Kadis Infokompus itu.

    Sementara itu Wali Kota Batu H Eddy Rumpoko di hadapan ratusan seniman kuda lumping dan reog itu berpesan, agar seniman meningkatkan kualitas penampilan mereka. Agar lebih menarik dan memikat wisatawan yang datang ke Kota Batu untuk kembali lagi ke Batu.

    Eddy juga menegaskan, pihaknya sangat konsen untuk memajukan pariwisata dan seni. Karena itu, dia setuju bila ada penjadwalan untuk menampilkan seni kuda lumping, reog dan berbagai seni tradisional di tempat-tempat pariwisata.

    Salah satu bentuk komitmennya terhadap seni tradisional, kemarin orang pertama di Pemkot Batu menyatakan pendopo Pemkot Batu bisa digunakan untuk latihan para seniman. “Pendopo Pemkot itu bisa dipakai untuk latihan seni. Silahkan digunakan karena terbuka untuk semua,” ungkapnya.

    Sebelumnya, 250 seniman kuda lumping dari 22 grup seni kuda yang ada di Koya Batu, kemarin pagi menggelar kerja bakti massal di Pasar Batu. Setelah membersihkan Pasar Batu, rencananya kerja bakti yang sama akan digelar di Alun Alun dan sekitar Pemkot Batu.

    Aksi bersih-bersih para seniman itu memang lain. Bila biasanya mereka membawa kuda lumping saat pentas, kemarin pagi mereka justru membawa sapu dan alat pembersih lainnya. Begitu berkumpul di pasar, mereka ramai-ramai membersihkan areal pasar. Halaman parkir, bedak, hingga jalan umum di dalam kompleks pasar di ersihkan. Saluran drainase yang ada di depan pasar juga dibersihkan dari sampah yang menumpuk. (van)

    (vandri/malangpost), 20 Jan 2009
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini



Free Widgets
Free Counter

Networked Blogs

Visitors

Picture of Reog dance

Facebook

Profil Facebook Bahrudin Khoiri

NeoCounter

Follow me

Max Dien - Find me on Bloggers.com

KELANA