Jakarta -PT Gudang Gudang Tbk (GGRM) baru saja merayakan ulang tahunnya ke-50 pada 26 Juni lalu. Dan tepat sebulan setelah ulang tahun emas itu, Gudang Garam harus kehilangan Presiden Komisarisnya, Rachman Halim. Untuk memperingati setengah abad perusahaan rokok terbesar di Indonesia itu, digelar perayaan akbar di Kota Kediri yang merupakan basis dari Gudang Garam. Perusahaan yang berkantor pusat di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kediri itu menggelar pesta akbar selama lebih dari satu bulan.
Peringatan 50 tahun pengabdian PT Gudang Garam yang bertema 'Bangkit Bersama Wujudkan Prestasi Emas' digunakan sebagai gambaran kerja keras akan terus dilakukan dengan harapan prestasi gemilang akan dapat dicapai. Rangkaian pesta akbar ulang tahun emas PT Gudang Garam, dimulai pada tanggal 25 Mei 2008 dengan opening ceremony ditandai pertunjukan Reog Ponorogo dan barongsai khusus didatangkan langsung dari Padang, Sumatera Barat.
Sejak tanggal 25 Mei itu pula, rangkaian pesta terus digelar dengan pertunjukan lain, bazar produk unggulan. Tak hanya itu, kegiatan bakti sosial juga digelar yang diharapkan mempererat hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar. Seperti operasi katarak, bibir sumbing dan khitanan massal yang diperuntukkan bagi warga sekitar.
PT Gudang Garam yang berlokasi di Pulau Jawa juga tak melupakan menggelar pertunjukan khas Jawa seperti wayang kulit dengan menampilkan dalang Ki Anom Suroto hingga ruwatan massal.
Tak hanya pagelaran budaya dan bakti sosial, kegiatan olah raga, baik diikuti oleh intern karyawan dan melibatkan masyarakat luar juga digelar dengan memperebutkan hadian ratusan juta rupiah.
Puncak perayaan ulang tahun emas PT Gudang Garam juga digelar selama tiga hari berturut-turut. Mulai 25 hingga 27 Juni 2008 lalu, ditandai dengan resepsi ramah tamah di garasi Unit III.
Setelah itu pesta hiburan, baik untuk karyawan maupun masyarakat Kota Kediri digelar di 3 lokasi berbeda yakni, Monumen Simpang Lima Gumul, bn Sungai Brantas, serta di Lapangan Mojoroto dengan menghadirkan grup band serta artis berkelas.
"Kami ingin perayaan pesta setengah abad ini benar-benar terkenang. Dan selanjutnya akan melecut semangat kerja guna meraih prestasi yang lebih baik," kata Nina, salah satu staf humas PT Gudang Garam, Jumat (13/6/2008) saat itu.
detikcom, Juni 2008
Peringatan 50 tahun pengabdian PT Gudang Garam yang bertema 'Bangkit Bersama Wujudkan Prestasi Emas' digunakan sebagai gambaran kerja keras akan terus dilakukan dengan harapan prestasi gemilang akan dapat dicapai. Rangkaian pesta akbar ulang tahun emas PT Gudang Garam, dimulai pada tanggal 25 Mei 2008 dengan opening ceremony ditandai pertunjukan Reog Ponorogo dan barongsai khusus didatangkan langsung dari Padang, Sumatera Barat.
Sejak tanggal 25 Mei itu pula, rangkaian pesta terus digelar dengan pertunjukan lain, bazar produk unggulan. Tak hanya itu, kegiatan bakti sosial juga digelar yang diharapkan mempererat hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar. Seperti operasi katarak, bibir sumbing dan khitanan massal yang diperuntukkan bagi warga sekitar.
PT Gudang Garam yang berlokasi di Pulau Jawa juga tak melupakan menggelar pertunjukan khas Jawa seperti wayang kulit dengan menampilkan dalang Ki Anom Suroto hingga ruwatan massal.
Tak hanya pagelaran budaya dan bakti sosial, kegiatan olah raga, baik diikuti oleh intern karyawan dan melibatkan masyarakat luar juga digelar dengan memperebutkan hadian ratusan juta rupiah.
Puncak perayaan ulang tahun emas PT Gudang Garam juga digelar selama tiga hari berturut-turut. Mulai 25 hingga 27 Juni 2008 lalu, ditandai dengan resepsi ramah tamah di garasi Unit III.
Setelah itu pesta hiburan, baik untuk karyawan maupun masyarakat Kota Kediri digelar di 3 lokasi berbeda yakni, Monumen Simpang Lima Gumul, bn Sungai Brantas, serta di Lapangan Mojoroto dengan menghadirkan grup band serta artis berkelas.
"Kami ingin perayaan pesta setengah abad ini benar-benar terkenang. Dan selanjutnya akan melecut semangat kerja guna meraih prestasi yang lebih baik," kata Nina, salah satu staf humas PT Gudang Garam, Jumat (13/6/2008) saat itu.
detikcom, Juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....