SURABAYA(Pos KOta)- Ada yang berbeda dengan perayaan imlek di Bojonegoro tahun ini. Biasanya, malam puncak imlek selalu ditandai dengan pesta kembang api.
Tetapi, tahun ini hampir tidak ada pesta kembang api, karena umat Tri Dharma di Bojonegoro sepakat untuk mengenang, dan menghormati Alm KH Abdurrahman Wakhid alias Gus Dur yang baru saja diperingati 40 hari meninggalnya.
Menurut keterangan, umat konghuchu di Bojonegoro tidak akan memperingati imlek dengan megah, karena meninggalnya sosok Gus Dur. Selama ini Gus Dur memang terkenal sangat dekat dengan warga Tionghoa, khususnya umat Tri Dharma.
Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio, Bojonegoro memastikan, perayaan imlek tahun ini akan digelar dengan sangat sederhana. “Sesuai dengan kesepakatan rapat panitia semalam, memang hasilnya seperti itu,” kata Ketua TITD Bojonegoro, Haryanto,Sabtu(13/2).
Dijelaskan, selain alasan Gus Dur yang cukup berjasa bagi umat, ada juga kendala pada izin menyalakan kembang api dari Polres Bojonegoro. Menyalahkan kembang api hasil sumbangan umat yang memiliki ledakan sangat besar harus ada ijin dari Polda Jatim.
Menurut Haryanto, Gus Dur adalah merupakan pelopor peradaban kaum Tionghoa di Indonesia. Sehingga, tahun ini warga menyetujui kalau perayaan imlek diperingati sederhana.
Diterangkan, sejumlah acara sebenarnya sudah dipersiapkan mulai hari Sabtu, sembahyangan dan hiburan di gedung Tridarma. Selanjutnya, pada hari Minggu dilanjutkan pawai barongsai, dan reog keliling kota. Rangkaian kegiatan imlek tahun ini diharapkan bisa membawa kemakmuran untuk bumi Bojonegoro dan umat.
Pos Kota, 13 Feb 2010
Tetapi, tahun ini hampir tidak ada pesta kembang api, karena umat Tri Dharma di Bojonegoro sepakat untuk mengenang, dan menghormati Alm KH Abdurrahman Wakhid alias Gus Dur yang baru saja diperingati 40 hari meninggalnya.
Menurut keterangan, umat konghuchu di Bojonegoro tidak akan memperingati imlek dengan megah, karena meninggalnya sosok Gus Dur. Selama ini Gus Dur memang terkenal sangat dekat dengan warga Tionghoa, khususnya umat Tri Dharma.
Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio, Bojonegoro memastikan, perayaan imlek tahun ini akan digelar dengan sangat sederhana. “Sesuai dengan kesepakatan rapat panitia semalam, memang hasilnya seperti itu,” kata Ketua TITD Bojonegoro, Haryanto,Sabtu(13/2).
Dijelaskan, selain alasan Gus Dur yang cukup berjasa bagi umat, ada juga kendala pada izin menyalakan kembang api dari Polres Bojonegoro. Menyalahkan kembang api hasil sumbangan umat yang memiliki ledakan sangat besar harus ada ijin dari Polda Jatim.
Menurut Haryanto, Gus Dur adalah merupakan pelopor peradaban kaum Tionghoa di Indonesia. Sehingga, tahun ini warga menyetujui kalau perayaan imlek diperingati sederhana.
Diterangkan, sejumlah acara sebenarnya sudah dipersiapkan mulai hari Sabtu, sembahyangan dan hiburan di gedung Tridarma. Selanjutnya, pada hari Minggu dilanjutkan pawai barongsai, dan reog keliling kota. Rangkaian kegiatan imlek tahun ini diharapkan bisa membawa kemakmuran untuk bumi Bojonegoro dan umat.
Pos Kota, 13 Feb 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....