Pesta budaya tahunan yang diberi nama Pekan Budaya Sumatera Barat kembali digelar di Padang. Pembukaan diisi dengan pagelaran kesenian dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Penampilan Tari Piring yang sudah sangat terkenal memukau pengunjung dan para turis asing yang menyaksikan acara tersebut. Peserta dari Kabupaten Padang, Pariaman tampil memukau dengan hentakan gendang tasa mengiringi tabuik yang biasa digelar para perayaan 1 Muharam.
Penampilan dara-dara Minang cantik jelita ini dengan pakaian adat mempesona para pengunjung. Kota Solo menampilkan prosesi batagak rumah gadang atau kegiatan gotong royong suatu kaum untuk mendirikan rumah adat kaum mereka.
Peserta yang agak berbeda berasal dari Kabupaten Darmasraya. Di Kabupaten yang banyak bermukim kaum transmigran ini menampilkan Reog Ponorogo. Sedangkan dari Kabupaten termuda Mentawai menampilkan tarian muda mudi setempat.
"Target kita yang pertama adalah meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Sumatera Barat.
Kita bersama-sama 19 kabupaten/kota saling bahu membahu mengisi acara yang sepekan ini untuk menampilkan kesenian tradisional yang dimiliki Sumatera Barat. Karena bagaimana pun yang menjadi andalan dari pariwisata Sumatera Barat ini adalah budayanya" James Heliward Kepala Dinas Pariwisata Sumbar.
Puncak pembukaan acara ditutup dengan penampilan cerita rakyat dari Kabupaten Tanah Datar, tentang legenda Putri Mayang Taurai yang durhaka kepada suaminya dan akhirnya disumpah menjadi monyet.
www.indosiar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....