Ponorogo - Surya- Ironis memang, Kabupaten Ponorogo sebagai tanah kelahiran kesenian reog ternyata hanya sekali mampu keluar sebagai pemenang dalam Festival Reog Nasional (FRN) dengan membawa piala bergilir Presiden RI yang digelar sejak 15 tahun terakhir.
Kabupaten Ponorogo baru mendapat kehormatan dalam FRN Tahun 2008 kedua, yakni dalam FRN ke-15. Sebelumnya, selama tiga tahun berturut-turut piala bergilir Presiden RI itu, disabet Kabupaten Wonogiri. Yakni dalam FRN ke-14 Tahun 2008 pertama, FRN ke-13 awal tahun 2007, serta FRN ke-12 awal tahun 2006.
“Kan tidak harus menang dalam festival itu, meski kami sebagai pemilik kesenian reog. Yang jelas semua bergantung penilaian dewan juri,” terang Kepala Dinas Pariwisata, Kesenian, dan Kebuyaan Pemkab Ponorogo, Gunardi kepada Surya, Sabtu (12/12) malam di sela-sela pembukaan FRN ke-16 yang sekaligus pembukaan rangkaian acara Grebeg Suro Tahun 2009.
Pada FRN ke-16 kali ini, 51 grup reog dari Jawa dan luar Jawa bertarung untuk membawa pulang piala Presiden. Gunardi berharap perwakilan dari Kabupaten Ponorogo berhasil mempertahankan gelar yang tahun lalu disabet dalam acara bergengsi itu. “Ya, kami berharap dengan penilaian ketat dewan juri, tetap mampu mempertahankan piala tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Muhadi Suyono dalam membuka acara FRN ke-16 itu, menegaskan jika acara Grebeg Suro, termasuk FRN itu, tidak hanya mempertemukan Pemkab Ponorogo dengan sejumlah seniman yang berada di pelosok Nusantara. Akan tetapi, juga mampu mempertemukan mereka dari peningkatan ekonomi melalui perdagangan dan pengembangan potensi asli daerah masing-masing.
“Kalau saya berharap, acara besar ini dapat mempertamukan kami dengan para pejabat maupun pelaku usaha diluar Kabupaten Ponorogo yang mampu menggerakkan dan mengembangkan potensi perekonomian Ponorogo sesungguhnya. Karena kami berharap, acara besar ini tidak hanya sekadar ajang pertemuan seniman reog saja, tetapi juga mengembangkan potensi lainnya,” tandasnya
Kabupaten Ponorogo baru mendapat kehormatan dalam FRN Tahun 2008 kedua, yakni dalam FRN ke-15. Sebelumnya, selama tiga tahun berturut-turut piala bergilir Presiden RI itu, disabet Kabupaten Wonogiri. Yakni dalam FRN ke-14 Tahun 2008 pertama, FRN ke-13 awal tahun 2007, serta FRN ke-12 awal tahun 2006.
“Kan tidak harus menang dalam festival itu, meski kami sebagai pemilik kesenian reog. Yang jelas semua bergantung penilaian dewan juri,” terang Kepala Dinas Pariwisata, Kesenian, dan Kebuyaan Pemkab Ponorogo, Gunardi kepada Surya, Sabtu (12/12) malam di sela-sela pembukaan FRN ke-16 yang sekaligus pembukaan rangkaian acara Grebeg Suro Tahun 2009.
Pada FRN ke-16 kali ini, 51 grup reog dari Jawa dan luar Jawa bertarung untuk membawa pulang piala Presiden. Gunardi berharap perwakilan dari Kabupaten Ponorogo berhasil mempertahankan gelar yang tahun lalu disabet dalam acara bergengsi itu. “Ya, kami berharap dengan penilaian ketat dewan juri, tetap mampu mempertahankan piala tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Muhadi Suyono dalam membuka acara FRN ke-16 itu, menegaskan jika acara Grebeg Suro, termasuk FRN itu, tidak hanya mempertemukan Pemkab Ponorogo dengan sejumlah seniman yang berada di pelosok Nusantara. Akan tetapi, juga mampu mempertemukan mereka dari peningkatan ekonomi melalui perdagangan dan pengembangan potensi asli daerah masing-masing.
“Kalau saya berharap, acara besar ini dapat mempertamukan kami dengan para pejabat maupun pelaku usaha diluar Kabupaten Ponorogo yang mampu menggerakkan dan mengembangkan potensi perekonomian Ponorogo sesungguhnya. Karena kami berharap, acara besar ini tidak hanya sekadar ajang pertemuan seniman reog saja, tetapi juga mengembangkan potensi lainnya,” tandasnya
Surya online, 14 Des 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....