Selain reog, peserta dan tamu undangan juga dihibur dengan penampilan penari kuda kepang dan bujangganong. Turnamen secara resmi dibuka Kepala Dinpora Jateng, Budi Santoso, yang mewakili Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Budi Santoso berpesan agar pemain mengedepankan sportifitas dan profesionalitas dalam bermain. "Karena itulah inti kita berolahraga. Sekaligus demi prestasi Indonesia di masa mendatang," katanya.
Event ini terselenggara berkat kerja sama Dinpora Jateng dan G76 SSB Putra Berlian FC. 33 tim itu datang dari berbagai daerah di Jateng, Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta. Turnamen yang digelar hingga 29 Mei ini dilaksanakan di empat tempat, yakni yakni Stadion Jatidiri, Stadion Citarum, Stadion Undip Tembalang, dan Stadion Utama Kebon Dalem Kendal.
Ketua Panitia Kukuh Birowo mengatakan pihaknya awalnya hanya mengakomodasi 32 tim, namun karena ada satu tim tambahan yang sangat antusias ingin berpartisipasi, maka diputuskan untuk ditambah satu tim. 33 tim tersebut kemudian dibagi dalam delapan pul, yang memakai sistem setengah kompetisi.
Juara masing-masing pul berhak melaju ke babak delapan besar. Pada babak ini sistem yang dipakai adalah knock-out (gugur). Juara berhak atas piala bergilir, piala tetap, uang pembinaan Rp 10 juta, dan piagam. Peringkat kedua mendapat uang pembinaan Rp 7,5 juta, piala tetap, dan piagam.
Adapun peringkat ketiga mendapat uang pembinaan Rp 5 juta, piala tetap, dan piagam. Juara IV uang pembinaan Rp 2,5 juta, piala tetap, dan piagam. Di samping itu, akan dipilih wasit terbaik, pemain depan terbaik, pemain tengahterbaik, pemain belakang terbaik, dan kiper terbaik. Masing-masing berhak atas uang pembinaan Rp 500 ribu.
suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....