Wajahnya masih imut-imut. Umurnya baru delapan tahun. tetapi keahliannya menari Pujangganong sudah lihai. Kakinya tampak sedikit pincang ketika Radar Banjarmasin berbincang dengannya di sela-sela bermain Reog. Tetapi semangatnya luar biasa, sebab setelah gendang ditalu, Surya langsung menggerakkan badannya.
SUROTO, Banjarbaru
Gerak tubuhnya gemulai sekali, seakan sudah bertahun-tahun Surya belajar menarikan tokoh Pujangganong. Padahal menurut penuturannya kepada Radar Banjramasin beberapa waktu yang lalu, Surya baru dua tahun belajar bersama paguyuban Reog Ponorogo tersebut.
Teryata berkat keahliannya tersebut, Surya sempat lolos di ajang Indonesia Mencari Bakat gelaran salah satu stasiun televisi nasional. Namun sayang karena alasan umurnya masih kecil, Surya tidak diloloskan masuk 10 besar.
Saat menuturkan pengalamannya mengikuti IMB, wajahnya acap kali melihat ke sana-sini. Sesekali bibirnya tersenyum karena bingung mau menjawab pertanyaan dari wartawan koran ini. ”Saya dulu takut saat audisi di Banjarmasin, tetapi saya tetap optimis dan menari terus,” ujar putra Rahmad Suryadi tersebut.
Surya mengatakan bahwa awalnya belajar menari reog tersebut karena ayahnya anggota Reog Ponorogo di Banjarbaru. Berawal dari itu ia belajar menari. Ternyata Surya harus rela sering kali tubuhnya terkilir karena berlatih keras.
”Saya dulu sering jatuh kalau latihan, tetapi karena saya kepingin bisa, saya rela sakit. Alhamdulillah sekarang saya sudah hampir menguasai gerak-gerak pakem tarian Pujangganong itu,” ujarnya sambil memegangi tubuh ayahnya yang menemaninya di tempat pentas, belum lama tadi.
Sementara itu ayahnya, Rahmadi mengatakan bahwa Surya sering mengeluh sakit badan bila habis latihan. Tetapi karena dia mempunyai semangat yang luar biasa, setiap hari sering latihan sendiri walau tanpa iringan musik.
”Saya sendiri heran melihat Surya, awalnya saya tidak yakin Surya akan bisa menguasai tarian itu. Tetapi ternyata sekarang keahliannya menari Pujangganong sudah lumayan baik,” ujarnya sambil berjanji akan terus melatih anaknya.
Apakah nantinya akan ikut lagi di gelaran IMB? Rahmad bertekad akan mengikutkannya lagi. “Kalau memungkinkan kenapa tidak. Sebab sekarang para tetuha paguyuban Reog berusaha mengasah keahlian Surya,” pungkasnya.
http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/35/7202
10 Desember 2010
SUROTO, Banjarbaru
Gerak tubuhnya gemulai sekali, seakan sudah bertahun-tahun Surya belajar menarikan tokoh Pujangganong. Padahal menurut penuturannya kepada Radar Banjramasin beberapa waktu yang lalu, Surya baru dua tahun belajar bersama paguyuban Reog Ponorogo tersebut.
Teryata berkat keahliannya tersebut, Surya sempat lolos di ajang Indonesia Mencari Bakat gelaran salah satu stasiun televisi nasional. Namun sayang karena alasan umurnya masih kecil, Surya tidak diloloskan masuk 10 besar.
Saat menuturkan pengalamannya mengikuti IMB, wajahnya acap kali melihat ke sana-sini. Sesekali bibirnya tersenyum karena bingung mau menjawab pertanyaan dari wartawan koran ini. ”Saya dulu takut saat audisi di Banjarmasin, tetapi saya tetap optimis dan menari terus,” ujar putra Rahmad Suryadi tersebut.
Surya mengatakan bahwa awalnya belajar menari reog tersebut karena ayahnya anggota Reog Ponorogo di Banjarbaru. Berawal dari itu ia belajar menari. Ternyata Surya harus rela sering kali tubuhnya terkilir karena berlatih keras.
”Saya dulu sering jatuh kalau latihan, tetapi karena saya kepingin bisa, saya rela sakit. Alhamdulillah sekarang saya sudah hampir menguasai gerak-gerak pakem tarian Pujangganong itu,” ujarnya sambil memegangi tubuh ayahnya yang menemaninya di tempat pentas, belum lama tadi.
Sementara itu ayahnya, Rahmadi mengatakan bahwa Surya sering mengeluh sakit badan bila habis latihan. Tetapi karena dia mempunyai semangat yang luar biasa, setiap hari sering latihan sendiri walau tanpa iringan musik.
”Saya sendiri heran melihat Surya, awalnya saya tidak yakin Surya akan bisa menguasai tarian itu. Tetapi ternyata sekarang keahliannya menari Pujangganong sudah lumayan baik,” ujarnya sambil berjanji akan terus melatih anaknya.
Apakah nantinya akan ikut lagi di gelaran IMB? Rahmad bertekad akan mengikutkannya lagi. “Kalau memungkinkan kenapa tidak. Sebab sekarang para tetuha paguyuban Reog berusaha mengasah keahlian Surya,” pungkasnya.
http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/35/7202
10 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....