Jember (jurnalbesuki.com) -
sedikitnya 20 grup kesenian reog yang ada di Jember ikut serta dalam
kegiatan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Jember Ke 83 dan tahun
baru 2012.
Meski siang harinya Jember sempat diguyur hujan
deras namun ribuan orang tetap memadati alun-alun dan tidak beranjak
sedikitpun hingga acara tersebut selesai, hal ini menunjukan kesenian
tradisional khususnya reog Ponorogo masih tetap mendapat apresiasi potif
dari masyarakat Jember.
Festival itu sendiri dibuka oleh Arief Tjahjono, SE Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Jember, sedianya bupati MZA Djalal akan membuka festival tersebut namun berhalangan hadir.
Dalam kata sambutannya Arif Tjahjono sangat menyambut baik diadakannya festival seni dan budaya tersebut, masyarakat Jember yang multi kultur dan multi etnis merupakan cerminan dari miniatur bangsa Indonesia. Meski kesenian Reog bukan kesenian asli Jember, namun kesenian itu ternyata dapat diterima oleh masyarakat sebagai salah satu keaneka ragaman budaya.Ajang festival seni dan budaya tidak hanya sekedar tontonan menghibur bagi masyarakat.
Namun lebih dari itu juga merupakan wadah bagi pelestarian kesenian tradisional, karena itu Arief sangat mendukung terhadap usulan festival seni dan budaya agar bisa dijadikan agenda tahunan serta sekaligus bagian dari kegiatan HUT Kabupaten Jember dan hal itu nantinya akan disampaikan kepada bupati Jember MZA Djalal.
“Pemerintah daerah dalam hal ini Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Pemkab Jember sangat mendukung upaya untuk melestarikan budaya tradisional, tadi dalam dalam festival ini tidak hanya reog yang ditampilkan namun juga ada pertunjukan barongsai. Harapannya masyarakat Jember dapat terhibur dan mengenali budaya tradisional,” ujar Arief.
Untuk penyelenggaraan festival semacam ini tidak hanya diikuti oleh 20 grup reog saja tapi kalau bisa lebih sehingga bisa lebih semarak lagi. Keanekaragaman budaya bangsa merupakan perwujudan dari bhineka tunggal ika yakni berbeda-berbeda tapi tetap satu, sudah seharusnya kesenian tradisional harus dilestarikan dan tidak maolah terpinggirkan dengan masuknya budaya asing seiring dengan kemajuan teknologi.
Terhadap keberadaan kesenian tradisionsal seoperti reog Ponorogo, Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Pemkab Jember mempunyai kewajiban untuk membina dan memfasilitasi kesenian tersebut.Dengan upaya tersebut setidaknya kesenian tradisional bisa lebih eksis, apalagi Arief melihat kesenian reog Ponorogo merupakan kesenian tradisional yang berhasil melakukan regenerasi pemain.
Di Kabupaten Jember sendiri, saat ini reog banyak dimainkan oleh generasi muda, hal itu dibuktikan dengan adanya grup reog Ponororogo di lingkup perguruan tinggi seperti di Universitas Jember.Kondisi ini jelas merupakan angin segar bagi kelangsungan kesenian tradisional seperti reog Ponorogo, apalagi hampir di seluruh daerah di Indonesia hingga ditingkat kabupaten kesenian tradional reog ini dapat dijumpai.
Sementara itu Drs.Joko Soponyono,MSi Plt Kabag Humas Pemkab Jember juga ikut peduli dengan pelestarian kesenian tradisional, karena itu dimasukkannya festival seni dan budaya sebagai kegiatan rutin tahunan dalam rangka HUT Jember merupakan keinginan positif untuk mempertahankan kesenian tradisional agar tidak musnah.
Festival itu sendiri dibuka oleh Arief Tjahjono, SE Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Jember, sedianya bupati MZA Djalal akan membuka festival tersebut namun berhalangan hadir.
Dalam kata sambutannya Arif Tjahjono sangat menyambut baik diadakannya festival seni dan budaya tersebut, masyarakat Jember yang multi kultur dan multi etnis merupakan cerminan dari miniatur bangsa Indonesia. Meski kesenian Reog bukan kesenian asli Jember, namun kesenian itu ternyata dapat diterima oleh masyarakat sebagai salah satu keaneka ragaman budaya.Ajang festival seni dan budaya tidak hanya sekedar tontonan menghibur bagi masyarakat.
Namun lebih dari itu juga merupakan wadah bagi pelestarian kesenian tradisional, karena itu Arief sangat mendukung terhadap usulan festival seni dan budaya agar bisa dijadikan agenda tahunan serta sekaligus bagian dari kegiatan HUT Kabupaten Jember dan hal itu nantinya akan disampaikan kepada bupati Jember MZA Djalal.
“Pemerintah daerah dalam hal ini Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Pemkab Jember sangat mendukung upaya untuk melestarikan budaya tradisional, tadi dalam dalam festival ini tidak hanya reog yang ditampilkan namun juga ada pertunjukan barongsai. Harapannya masyarakat Jember dapat terhibur dan mengenali budaya tradisional,” ujar Arief.
Untuk penyelenggaraan festival semacam ini tidak hanya diikuti oleh 20 grup reog saja tapi kalau bisa lebih sehingga bisa lebih semarak lagi. Keanekaragaman budaya bangsa merupakan perwujudan dari bhineka tunggal ika yakni berbeda-berbeda tapi tetap satu, sudah seharusnya kesenian tradisional harus dilestarikan dan tidak maolah terpinggirkan dengan masuknya budaya asing seiring dengan kemajuan teknologi.
Terhadap keberadaan kesenian tradisionsal seoperti reog Ponorogo, Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Pemkab Jember mempunyai kewajiban untuk membina dan memfasilitasi kesenian tersebut.Dengan upaya tersebut setidaknya kesenian tradisional bisa lebih eksis, apalagi Arief melihat kesenian reog Ponorogo merupakan kesenian tradisional yang berhasil melakukan regenerasi pemain.
Di Kabupaten Jember sendiri, saat ini reog banyak dimainkan oleh generasi muda, hal itu dibuktikan dengan adanya grup reog Ponororogo di lingkup perguruan tinggi seperti di Universitas Jember.Kondisi ini jelas merupakan angin segar bagi kelangsungan kesenian tradisional seperti reog Ponorogo, apalagi hampir di seluruh daerah di Indonesia hingga ditingkat kabupaten kesenian tradional reog ini dapat dijumpai.
Sementara itu Drs.Joko Soponyono,MSi Plt Kabag Humas Pemkab Jember juga ikut peduli dengan pelestarian kesenian tradisional, karena itu dimasukkannya festival seni dan budaya sebagai kegiatan rutin tahunan dalam rangka HUT Jember merupakan keinginan positif untuk mempertahankan kesenian tradisional agar tidak musnah.
http://www.jurnalbesuki.com/index.php?option=com_content&task=view&id=13786&Itemid=49
2 Jan 2012
postingan yang bagus,,,,
BalasHapusHi,
BalasHapusMy name is Neil Shaffer I’m the Affiliate Manager at BinaryOffers.com,
The biggest Affiliate Network for Binary Options and Forex.
I’d like to invite you to join us and you will enjoy
The highest commissions in the industry !!!
The best tracking system used by companies like Zynga and Sears !!!
Dedicated affiliate manager that will work for you !!!
And most important get paid on time, every time !!!
I am available to you via email or Skype (aff.binaryoffers) for your convenience
Thank you in advance for your response
Best Regards,
Neil Shaffer
Neil@binaryoffers.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus