PONOROGO,KOMPAS - Sejumlah grup kesenian reog dari luar Ponorogo meramaikan Festival Reog Mini ke-6 yang diselenggarakan dalam rangka hari ulang tahun ke-512 Ponorogo. Festival ini diselenggarakan sejak 7 sampai 11 Agustus mulai pukul 19.00 di Alun-alun Ponorogo.
Sekretaris Yayasan Reog Ponorogo yang juga Ketua Seksi Festival Reog Mini ke-6, Budi Satrio Widodo, Kamis (7/8), mengatakan, grup kesenian reog dari luar Ponorogo itu berasal dari Wonogiri, Pacitan, dan Petrokimia Gresik.
"Pelibatan grup reog dari luar Ponorogo ini karena grup kesenian reog tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, bukan hanya di Ponorogo," jelasnya.
Untuk diketahui, grup reog dari luar Ponorogo ini justru sering bisa menjuarai festival reog mini di Ponorogo, mengalahkan grup-grup kesenian reog dari Ponorogo sendiri, seperti grup reog dari Wonogiri yang selama dua tahun berturut-turut, 2005 dan 2006, menjadi juara.
Selain tiga grup reog dari luar Ponorogo, ada 24 grup reog lainnya dari Ponorogo yang akan meramaikan festival. Dari 24 grup itu, 21 grup di antaranya mewakili kecamatan-kecamatan di Ponorogo, sedangkan dua grup lainnya berasal dari SMPN 1 dan SMPN 5 dan satu grup lagi berasal dari sanggar reog di Pulung, Ponorogo.
Jumlah grup yang mengikuti festival ke-6 ini lebih banyak dari jumlah grup peserta festival tahun lalu yang jumlahnya 23 grup.
Yang unik dari festival ini, para pemain reog bukanlah orang dewasa melainkan anak-anak muda, dari usia tujuh tahun sampai 17 tahun. Syarat inilah yang kemudian membuat festival reog ini disebut festival reog mini.
"Pembatasan ke usia muda supaya ada regenerasi penari reog, khususnya di Ponorogo. Dengan demikian, jika penari reog yang sekarang sudah tidak ada, kesenian reog tidak mati karena ada penerusnya," ujar Budi.
Sekretaris Yayasan Reog Ponorogo yang juga Ketua Seksi Festival Reog Mini ke-6, Budi Satrio Widodo, Kamis (7/8), mengatakan, grup kesenian reog dari luar Ponorogo itu berasal dari Wonogiri, Pacitan, dan Petrokimia Gresik.
"Pelibatan grup reog dari luar Ponorogo ini karena grup kesenian reog tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, bukan hanya di Ponorogo," jelasnya.
Untuk diketahui, grup reog dari luar Ponorogo ini justru sering bisa menjuarai festival reog mini di Ponorogo, mengalahkan grup-grup kesenian reog dari Ponorogo sendiri, seperti grup reog dari Wonogiri yang selama dua tahun berturut-turut, 2005 dan 2006, menjadi juara.
Selain tiga grup reog dari luar Ponorogo, ada 24 grup reog lainnya dari Ponorogo yang akan meramaikan festival. Dari 24 grup itu, 21 grup di antaranya mewakili kecamatan-kecamatan di Ponorogo, sedangkan dua grup lainnya berasal dari SMPN 1 dan SMPN 5 dan satu grup lagi berasal dari sanggar reog di Pulung, Ponorogo.
Jumlah grup yang mengikuti festival ke-6 ini lebih banyak dari jumlah grup peserta festival tahun lalu yang jumlahnya 23 grup.
Yang unik dari festival ini, para pemain reog bukanlah orang dewasa melainkan anak-anak muda, dari usia tujuh tahun sampai 17 tahun. Syarat inilah yang kemudian membuat festival reog ini disebut festival reog mini.
"Pembatasan ke usia muda supaya ada regenerasi penari reog, khususnya di Ponorogo. Dengan demikian, jika penari reog yang sekarang sudah tidak ada, kesenian reog tidak mati karena ada penerusnya," ujar Budi.
kompas, 8 agustus 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....