• Klaim Malaysia Membawa Berkah : PRODUSEN PERLENGKAPAN REOG PONOROGO KEBANJIRAN ORDER

    Klaim Malaysia atas kesenian Reog Ponorogo yang digulirkan tahun 2007 telah direspon oleh berbagai pihak di dalam negeri. Pendapat yang mengemuka umumnya tidak rela jika kesenian atraktif tersebut diakui sebagai kesenian milik negara tetangga.

    Terlebih-lebih para penggelut Reog Ponorogo di berbagai wilayah di Indonesia cukup banyak, termasuk di Jakarta pun terdapat sejumlah grup reog. Kesenian yang telah tercipta puluhan tahun bahkan mungkin ratusan tahun lalu itu cukup diminati khalayak luas. Tak pelak, kalangan seniman tradisional itu lantas kian bersemangat mempergelarkannya dan rasa memilikinya pun semakin kuat.

    Kondisi demikian telah menimbulkan berkah tersendiri bagi perajin perlengkapan Reog Ponorogo. Industri skala kecil di Ponorogo yang memproduksi perlengkapan kesenian tersebut kebanjiran pesanan dari luar Pulau Jawa. Hal itu diakibatkan meningkatnya popularitas kesenian Reog Ponorogo, sesudah diklaim oleh Malaysia.

    Salah satu perajin yang merasakan manisnya usaha pembuatan perlengkapan Reog Ponorogo adalah Widi Wardoyo, pimpinan Widi Koleksi. Lelaki tersebut telah menekuni usaha tersebut sejak bertahun-tahun lalu.

    Dia mengatakan order kostum maupun perlengkapan kesenian Reog Ponorogo berdatangan sejak tahun lalu. ”Para pemesan kebanyakan para transmigran dari luar Jawa seperti Provinsi Lampung, Riau, Kalimantan, Jambi, Sulawesi. Kalangan etnis Jawa itu semakin bersemangat menggeluti kesenian Reog Ponorogo di lokasi hunian yang baru. Mungkin mereka tidak rela kesenian ini diambil alih oleh Malaysia,” tutur Widi, belum lama ini.

    Widi menambahkan satu set kostum/perlengkapan Reog Ponorogo sebanyak 30 unit yang dikenakan para pemain seperti pemeran bujang ganong, penari, pemeran warok serta penabuh gamelan. Harganya berkisar Rp20 juta - Rp30 juta/set, dimana perangkat paling mahal adalah jenis dadak merak berupa topeng harimau yang dilengkapi rangkaian bulu burung merak.

    Impor dari India

    ”Satu unit dadak merak terdiri dari 2.000 biji bulu merak yang kami beli seharga Rp3.500/biji dari pemasok yang mengimpor bulu itu dari India. Importirnya ada di Jakarta,” tuturnya.

    Widi mampu merampungkan pembuatan satu set perlengkapan reog itu dalam jangka seminggu melalui keterlibatan sejumlah pekerja. Kegiatan industri kecil tidak menghadapi kendala disebabkan ketersediaan bahan bakunya tercukupi mencakup pasokan bulu merak. Namun tidak dijelaskan apakah bulu merak asal India itu merupakan hasil tangkapan dari hutan ataukah penangkaran.

    Berdasarkan informasi, para produsen perlengkapan Reog Ponorogo sejak beberapa puluh tahun terakhir tidak lagi memanfaatkan bulu merak lokal seiring punahnya jenis burung itu dari hutan di Pulau Jawa. Widi menambahkan banyaknya pesanan kostum Reog Ponorogo dipicu padatnya jadwal pergelaran kesenian tersebut di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga peralatan maupun kostum cepat diganti yang baru. Hal itu terkait penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada), dimana kesenian tersebut digunakan untuk menggalang massa karena cukup atraktif.

    Perkembangan tersebut berdampak positif terhadap produsen kostum maupun perlengkapan lainnya termasuk gamelan serta alat musik pendukung.

    Di Ponorogo saat sekarang terdapat 10 produsen perangkat Reog Ponorogo yang masih eksis. Selain itu, terdapat puluhan perajin yang memproduksi perangkat miniatur untuk souvenir.

    Written by Adam A Chevny
    Sunday, 14 December 2008
    Jurnal KUMKM Jatim
  • You might also like

    1 komentar:

    1. Jangan biarkan produk ponorogo di claim oleh negara luar. sangat disayangkan jika kita tidak melestarikan budaya kita ini.
      Reog ponorogo
      http://reogshop.blogspot.com

      BalasHapus

    Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini



Free Widgets
Free Counter

Networked Blogs

Visitors

Picture of Reog dance

Facebook

Profil Facebook Bahrudin Khoiri

NeoCounter

Follow me

Max Dien - Find me on Bloggers.com

KELANA