• Reog Boleh Ada di Malaysia, Asalnya dari Indonesia



    Reog ponorogo, yang dimainkan penduduk Samarinda, tampil dalam pergelaran seni dan budaya Jawa di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu, 1 September 2007.


    Sumber : Laporan Wartawan KCM Ati Kamil

    JAKARTA, KCM - Setelah mengadakan Gelar Keprihatinan Budaya di depan Kedubes Malaysia, di Jalan HR Rasuna Said dan bertemu dengan Duta Besar Malaysia Dato’ Zainal Abidin Zain, Kamis (29/11), pihak Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia mengadakan jumpa pers di depan Gedung Wanita Nyi Ageng Serang di jalan yang sama.

    Dalam jumpa pers itu, Ketua Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia, H Begug Poernomosidi, menjelaskan bahwa pihaknya baru saja meluruskan fakta yang ada pada website yang dibuat oleh pihak Malaysia mengenai apa yang disebut pihak Malaysia sebagai tarian barongan.

    Menurut Begug, tarian barongan memiliki sejarah yang berbeda dengan reog ponorogo. "Tarian barongan itu merupakan sebagian saja dari seni reog ponorogo yang awalnya dipraktikkan oleh orang-orang Indonesia yang berimigrasi ke Malaysia pada 150-200 tahun lalu," katanya.

    Di lain pihak, lanjut Begug, reog ponorogo bukan hanya merupakan seni melainkan juga sejarah. "Lahirnya reog ponorogo berkait dengan berdirinya Kerajaan Songgolangit di zaman Kerajaan Kediri. Jadi bukan hanya merupakan seni, melainkan juga sejarah. Jadi jelas beda," ungkapnya.

    Sebenarnya tarian barongan hanya memainkan sebagian unsur dari reog ponorogo. "Di dalam reog ponorogo ada barongan, ada warok, tapi reog ponorogo tetap budaya asli Indonesia," tegas Begug.

    Menurut Begug lagi, reog ponorogo boleh saja ada di Malaysia, Suriname, bahkan Eropa, tapi tetap saja harus disebut bahwa reog ponorogo budaya asli Indonesia seperti juga barongsai. "Walaupun di Indonesia ada barongsai, namun asalnya dari Tiongkok," katanya.

    Dalam menghadapi globalisasi, sambung Begug, Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia akan mendorong pemerintah untuk mematenkan, tidak hanya reog ponorogo, tapi juga lagu, batik dan karya seni lainnya. "Kalau tidak, bangsa ini akan kehilangan segalanya," tambah Begug.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini



Free Widgets
Free Counter

Networked Blogs

Visitors

Picture of Reog dance

Facebook

Profil Facebook Bahrudin Khoiri

NeoCounter

Follow me

Max Dien - Find me on Bloggers.com

KELANA