JAKARTA (Pos Kota) – Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo tak bisa
menyembunyikan ketakutannya saat diangkat oleh Singa Barong Reog
Ponorogo di Balaikota, Senin (21/11). Hal ini beralasan, pasalnya
pengangkatan dirinya ke pundak penari tersebut tidak diprediksi oleh
orang nomor satu di ibukota ini.
Ketegangan Fauzi Bowo saat ditandu terlihat saat kedua tangannya
berusaha menumpu berat tubuhnya di atas salah satu pundak pengangkat
singa barong. Kendati demikian pejabat yang akrab disapa Bang Kumis ini
terlihat cukup menikmati adegan ini. Sekitar 40 menit, Fauzi tampak
asik menikmati seni budaya dari Jawa Timur, Reog Ponorogo. Tak jarang,
senyum menghias wajahnya saat melihat tarian gemulai juga pertarungan
dua singa barong yang ditampilkan kurang lebih 20 orang seniman.
Terutama saat dirinya diminta memecutkan cemeti kepada salah satu
singa barong sebagai simbol kekalahan singa barong. Tarian khas Jawa
Timur ini memang tidak asing bagi Fauzi Bowo, mengingat ia memiliki
darah Jawa Timur dari sang ayah yang berasal dari Malang.
“Pelestarian budaya Reog Ponorogo bukan hanya menjadi tanggung jawab
warga Jawa Timur saja. Namun juga seluruh masyarakat Indonesia. Tarian
ini merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki bangsa ini,” tandas
Fauzi saat melepas kontingen Reog Ponorogo asal DKI ke ajang Festival
Reog Nasional 2011 di Balaikota, Senin (21/11).
Kontingen DKI yang berasal dari salah satu kelompok seni di Cililitan,
Jakarta Timur mulai besok akan mengikuti Festival Reog Nasional ke-18
di Ponorogo, Jawa Timur pada 22-27 November 2011.
Fauzi pun juga optimis seni budaya Jakarta juga akan dihargai
nasional sama seperti Reog Ponorogo. “Lenong dan musiknya sudah ada
perlombaannya. Saya kira itu merupakan tugas Lembaga Kebudayaan Betawi,”
kata Fauzi yang dalam kesempatan ini mengenakan pakaian khas Ponorogo,
Jawa Timur.
Yang harus dihargai saya kira keseniannya yang dirawat dan
ditumbuhkembangkan dan dilestarikan. ini tidak mudah. Tetapi dengan
kerja keras dan kekompakan dari kelompok masyarakat reog ponorogo ini
sya kira mereka cukup berhasil. Khususnya di Jakarta. Tetapi kan
tantangannya banyak.
Tetapi saya yakin banyak warga di Jakarta dengan adanya reog Ponorogo
ini sudah menjadi bagian dari keseharian dan seni budaya warga ibukota
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/11/21/foke-tegang-saat-digendong-penari-reog-ponorogo
Foke Tegang Saat Digendong Penari Reog Ponorogo
GOPEK
10.08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....