SUROBOYO - Kendati lahan persawahan sudah sirna, namun warga Manukan Wetan Kecamatan Tandes masih mempertahankan tradisi Sedekah Bumi. Untuk meramaikan acara yang rutin digelar tahunan itu didatangkan kesenian tradisional Reog Ponorogo dan malamnya dilanjutkan denan hiburan kesenian Ludruk.
Wakil Walikota Surabaya Arif Afandi yang diundang khusus oleh Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahana (LKMK) Manukan Wetan, itu disambut dan diarak naik ke atas Dadak Merak menuju tempat upacara, Sabtu (26/12/2009).
“Saya mendukung sekali tradisi ini, kendati tidak ada hasil bumi yang menunjang pendapatan warga Manukan Wetan, namun masih digelar tradisi Sedekah Bumi. Ini artinya warga Manukan Wetan beryukur kepada Allah SWT, karena telah diberikan kesehatan dan keselamatan,” kata Arif Afandi dalam sambutannya.
Pada acara Sedekah Bumi ini, setiap warga mengirim masing-masing satu nasi tumpeng, untuk ditukar dan disantap bersama. Namun sebelum acara puncak, diadakan arak-arakan keliling kampung. Arif Afandi yang saat ini dicalonkan Partai Demokrat sebagai walikota Surabaya juga ikut dalam prosesi arak-arakan.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa berjabat tangan dengan Pak Arif. Selama ini, saya hanya melihat dari gambarnya saja,” ujar seorang Ibu sambil berebut mengulurkan tangannya ke Arif Afandi dengan Ibu-ibu lainnya.
Selama keliling kampung, Arif Afandi ini benar-benar menjadi idoal ibu-ibu. Selain dengan sabar meladeni keinginan ibu-ibu berjabat tangan, tidak sedikit Ibu-ibu yang sedang mengendong anaknya, minta kepada Arif Afandi untuk dielus. “Ayo Nak, kasih salam Pak Arif,” kata Ibu di Jalan Sikatan Manukan, sambil menjulurkan tangan anaknya yang digendong.
Setelah mengelilingi sebagian wilayah Manukan Wetan, prosesi berlanjut dengan menggelar selamatan tumpeng. Ratusan tumpeng dari warga dikumpulkan dalam satu tempat secara berjajar, kemudian disantap bersama dengan cara ditukarkan dengan tumpeng milik warga yang lain.
Wakil Walikota tampak menikmati tumpeng dengan ayam Panggang danurap-Urap bikinan warga. “Wah, jan top ayam panggangnya,” ujar Arif Afandi sambil mengacungkan jempol yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK.
Sementara ketua LKMK Manukan Wetan, Rufi’i dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kota Surabaya. Hingga saat ini, proyek pavingisasi di Manukan Wetan sudah berjalan 80 persen.
”Warga tinggal menunggu persetujuan pembangunan gorong-gorong. Semoga kelak jika Pak Arif jadi Walikota Surabaya, kawasan Manukan Wetan ini sudah bebas banjir,” kata Rufi'i yang dusambut tepuk tangan warga.
Menanggapi pernyataan ketua LKMK Manukan Wetan, Arif Afandi menjelaskan tentang rencana Pemkot menjadikan Sungai Banyu Urip yang awalnya irigasi menjadi drainase.
“Makanya, sekarang sedang dipasang box culvert dengan lebih dalam dari sebelumnya. Sehingga kelak apabila sudah rampung semuanya, kawasan Manukan Wetan ini tidak lagi banjir,” kata Arif Afandi yang disambut tepuk tangan warga. (AA-Sindikasi)
Wakil Walikota Surabaya Arif Afandi yang diundang khusus oleh Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahana (LKMK) Manukan Wetan, itu disambut dan diarak naik ke atas Dadak Merak menuju tempat upacara, Sabtu (26/12/2009).
“Saya mendukung sekali tradisi ini, kendati tidak ada hasil bumi yang menunjang pendapatan warga Manukan Wetan, namun masih digelar tradisi Sedekah Bumi. Ini artinya warga Manukan Wetan beryukur kepada Allah SWT, karena telah diberikan kesehatan dan keselamatan,” kata Arif Afandi dalam sambutannya.
Pada acara Sedekah Bumi ini, setiap warga mengirim masing-masing satu nasi tumpeng, untuk ditukar dan disantap bersama. Namun sebelum acara puncak, diadakan arak-arakan keliling kampung. Arif Afandi yang saat ini dicalonkan Partai Demokrat sebagai walikota Surabaya juga ikut dalam prosesi arak-arakan.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa berjabat tangan dengan Pak Arif. Selama ini, saya hanya melihat dari gambarnya saja,” ujar seorang Ibu sambil berebut mengulurkan tangannya ke Arif Afandi dengan Ibu-ibu lainnya.
Selama keliling kampung, Arif Afandi ini benar-benar menjadi idoal ibu-ibu. Selain dengan sabar meladeni keinginan ibu-ibu berjabat tangan, tidak sedikit Ibu-ibu yang sedang mengendong anaknya, minta kepada Arif Afandi untuk dielus. “Ayo Nak, kasih salam Pak Arif,” kata Ibu di Jalan Sikatan Manukan, sambil menjulurkan tangan anaknya yang digendong.
Setelah mengelilingi sebagian wilayah Manukan Wetan, prosesi berlanjut dengan menggelar selamatan tumpeng. Ratusan tumpeng dari warga dikumpulkan dalam satu tempat secara berjajar, kemudian disantap bersama dengan cara ditukarkan dengan tumpeng milik warga yang lain.
Wakil Walikota tampak menikmati tumpeng dengan ayam Panggang danurap-Urap bikinan warga. “Wah, jan top ayam panggangnya,” ujar Arif Afandi sambil mengacungkan jempol yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK.
Sementara ketua LKMK Manukan Wetan, Rufi’i dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kota Surabaya. Hingga saat ini, proyek pavingisasi di Manukan Wetan sudah berjalan 80 persen.
”Warga tinggal menunggu persetujuan pembangunan gorong-gorong. Semoga kelak jika Pak Arif jadi Walikota Surabaya, kawasan Manukan Wetan ini sudah bebas banjir,” kata Rufi'i yang dusambut tepuk tangan warga.
Menanggapi pernyataan ketua LKMK Manukan Wetan, Arif Afandi menjelaskan tentang rencana Pemkot menjadikan Sungai Banyu Urip yang awalnya irigasi menjadi drainase.
“Makanya, sekarang sedang dipasang box culvert dengan lebih dalam dari sebelumnya. Sehingga kelak apabila sudah rampung semuanya, kawasan Manukan Wetan ini tidak lagi banjir,” kata Arif Afandi yang disambut tepuk tangan warga. (AA-Sindikasi)
Sumber : Koran Suroboyo, 27 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....