Jakarta – Kesenian tradisional Reog asal Ponorogo tampil pada Festival Perdagangan Lembah Beekaa di Ballbeck, 85 km utara Beirut, Lebanon, Minggu (30/6).
Pertunjukan kesenian tradisional Indonesia itu memukau serta menyedot perhatian penonton.
Para penari Indonesia yang menampilkan adegan magis dalam atraksi itu mendapatkan perhatian dan tepuk tangan meriah dari para pengunjung festival yang diikuti 48 kelompok kesenian tersebut, demikian siaran pers dari KBRI Beirut kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (30/6).
Atraksi mereka itu mendapat liputan media cetak dan stasiun TV LBC (Lebanon Broadcasting Channel). Tepuk tangan bagi penari reog terus berlanjut saat mereka mengikuti parade atau arak-arakan.
Selain Reog yang menjadi daya tarik, stand Indonesia dalam pameran itu juga menampilkan produk-produk manufaktur, funiture, handicraft, produk makanan, minuman, dan tekstil.
Dubes RI untuk Lebanon Bagas Hapsoro menjelaskan produk Indonesia yang dipamerkan dalam festival yang untuk keduakalinya diikuti KBRI tersebut merupakan produk yang dipasarkan di Lebanon.
Menurut Hapsoro, partisipasi Indonesia pada festival tersebut juga merupakan realisasi kegiatan kota bersaudara Beelback – Yogyakarta. Walikota Baalbeck, Bassam Raad tahun lalu telah berkunjung ke Yogyakarta, bersama tim kesenian Baalbeck dan manggung di kota gudeg.
Kota Baalbeck yang berada di bagian tenggara Lebanon merupakan daerah tingkat II dengan mayoritas penduduknya penganut Syiah.(Ant)
Pertunjukan kesenian tradisional Indonesia itu memukau serta menyedot perhatian penonton.
Para penari Indonesia yang menampilkan adegan magis dalam atraksi itu mendapatkan perhatian dan tepuk tangan meriah dari para pengunjung festival yang diikuti 48 kelompok kesenian tersebut, demikian siaran pers dari KBRI Beirut kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (30/6).
Atraksi mereka itu mendapat liputan media cetak dan stasiun TV LBC (Lebanon Broadcasting Channel). Tepuk tangan bagi penari reog terus berlanjut saat mereka mengikuti parade atau arak-arakan.
Selain Reog yang menjadi daya tarik, stand Indonesia dalam pameran itu juga menampilkan produk-produk manufaktur, funiture, handicraft, produk makanan, minuman, dan tekstil.
Dubes RI untuk Lebanon Bagas Hapsoro menjelaskan produk Indonesia yang dipamerkan dalam festival yang untuk keduakalinya diikuti KBRI tersebut merupakan produk yang dipasarkan di Lebanon.
Menurut Hapsoro, partisipasi Indonesia pada festival tersebut juga merupakan realisasi kegiatan kota bersaudara Beelback – Yogyakarta. Walikota Baalbeck, Bassam Raad tahun lalu telah berkunjung ke Yogyakarta, bersama tim kesenian Baalbeck dan manggung di kota gudeg.
Kota Baalbeck yang berada di bagian tenggara Lebanon merupakan daerah tingkat II dengan mayoritas penduduknya penganut Syiah.(Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....