TEMPO Interaktif, Surabaya - Gabungan Reog Ponorogo danReog Ponoboyo meriahkan upacara Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke-64 yang dilakukan di lapangan Markas Kodam V Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, pagi ini (5/10).
Upacara Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia yang digelar Wilayah Komando Garnisun Tetap III (Gabungan TNI AD, AL, dan AU) ini dipimpin oleh Panglima Armada Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Ignatius Dadiek Surarto.
Pangarmatim sengaja menjadi pemimpin upacara lantaran Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Suwarno sedang sakit.
Dalam sabutannya, Ignatius meminta seluruhnya untuk turut prihatin dan berbela sungkawa atas gempa yang menimpa kawasan Sumatera Barat.
Dalam upacara ini, Ignatius juga sengaja meminta peserta upacara untuk sejenak mengheningkan cipta dan berdoa bagi korban gempa di Sumatera Barat. "Peringatan HUT ini sekaligus bertepatan tahun pertama dasawarsa kedua Reformasi internal TNI," kata Ignatius.
Bagi TNI, lanjut dia, reformasi merupakan proses tiada henti dan pantang untuk ditinggalkan untuk mewujudkan postur TNI yang solid, pofesional, modern, berwawasan kebangsaan, serta mencintai dan dicintai rakyat.
Sementara itu, upacara sendiri setidaknya diikuti oleh 5355 personel gabungan TNI AD, AL, serta AU dengan membawa empat meriam 57 MM, enam panser, dua tank PT-76, dua tank BTR-50P, sebuah tank AMK 10P, sebuah tank 10PAC, serta berbagai senjata lainnya.
Upacara yang dikomandani oleh Letkol Infanteri Dadang Indrayuda ini juga diwarnai dengan penganugeraan tanda kehormatan kesetiaan 24 tahun, 16 tahun, dan 8 tahun. Sementara itu penampilan Reog khas Ponorogo ini sealigus menutup rangkaian upacara HUT ini.
Upacara Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia yang digelar Wilayah Komando Garnisun Tetap III (Gabungan TNI AD, AL, dan AU) ini dipimpin oleh Panglima Armada Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Ignatius Dadiek Surarto.
Pangarmatim sengaja menjadi pemimpin upacara lantaran Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Suwarno sedang sakit.
Dalam sabutannya, Ignatius meminta seluruhnya untuk turut prihatin dan berbela sungkawa atas gempa yang menimpa kawasan Sumatera Barat.
Dalam upacara ini, Ignatius juga sengaja meminta peserta upacara untuk sejenak mengheningkan cipta dan berdoa bagi korban gempa di Sumatera Barat. "Peringatan HUT ini sekaligus bertepatan tahun pertama dasawarsa kedua Reformasi internal TNI," kata Ignatius.
Bagi TNI, lanjut dia, reformasi merupakan proses tiada henti dan pantang untuk ditinggalkan untuk mewujudkan postur TNI yang solid, pofesional, modern, berwawasan kebangsaan, serta mencintai dan dicintai rakyat.
Sementara itu, upacara sendiri setidaknya diikuti oleh 5355 personel gabungan TNI AD, AL, serta AU dengan membawa empat meriam 57 MM, enam panser, dua tank PT-76, dua tank BTR-50P, sebuah tank AMK 10P, sebuah tank 10PAC, serta berbagai senjata lainnya.
Upacara yang dikomandani oleh Letkol Infanteri Dadang Indrayuda ini juga diwarnai dengan penganugeraan tanda kehormatan kesetiaan 24 tahun, 16 tahun, dan 8 tahun. Sementara itu penampilan Reog khas Ponorogo ini sealigus menutup rangkaian upacara HUT ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita rembug bersama, agar kesenian reog lebih berkwalitas dan berkembang, tetapi jika ngobrol tanpa ada ACTION sama halnya BO'ONG, maka setelah kita ngbrol sambil NGOPI kita TATA gamelan dan langsung kita REOGAN.....